Papua sebagai bentuk teritorial NKRI yang menempatkan diri sebagai Pintu timur Nusantara dan merupakan suatu pulau yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap ketersediaan oksigen dimuka bumi ini telah banyak mengalami perubahan. Pengikisan nilai-nilai moral maupun budaya dan rohani membuat prihatin bagi kita semua. Mengapa tidak, ras yang hanya lebih kurang satu persen dari penduduk Indonesia ini dengan kekayaan alam diatas tanah maupun yang didalam tanah, baik yang sedang di explorasi maupun yang masih tersembunyi telah lama hidup dibawah garis kemiskinan dan hanya memperhatikan pembangunan diatas tanah-mereka. Pemerintahan orde lama, digantikan dengan orde baru dan kemudia orde reformasih tidak merubah tatanan kehidupan masyarakat Papua. Pemimpin Negera berganti-ganti, hingga papua memasuki krisis-krisis kepercayaan terhadap Pemerintah, maka dengan waktu yang panjang dan atas berkat Tuhan Pemerintah membentuk Propinsi Papua sebagai daerah otonomi khusus bersama propinsi Nanggruh Aceh Darusalam. Suatu angin segar bagi orang papua....
Bentuk keberpihakan Pemerintah melalui Pemerintah daerah perlahan-lahan menyentuh hati nurani masyarakat Papua melaluli program-program penjangkauan seperti di bidang kesehatan, pendidikan dan kerohanian.
Pemulihan Papua
Semakin terbuka masyarakat Papua semakin besar pengaruh yang akan mengganggu keharmonisan hidup berdamai dengan penuh kasih di tanah Papua. Pimpinan-Pimpinan umat beragama mulai bersama-sama membangun kerjasama dalam pembinaan mental spiritual masyarakat Papua. Bagi Para hamba-Hamba Tuhan ada kebangkitan baru untuk bersama- sama melayani Tuhan. Terlihat di adakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dimana-mana, demikian dengan Pimpinan agama-agama yang lain mulai merangkul umat mereka dalam rutinitas ibadah masing-masing.
Banyak Nubuatan yang telah diucapkan oleh abdi-abdi Allah bagi tanah ini (tanah papua) bahwa ini saatnya untuk tanah Papua DIPULIHKAN.
Sungguh suatu perjalanan yang panjang dan melelahkan. banyak korban yang terjadi diatas tanah ini, banyak air mata yang membasahi tanah ini dan juga banyak tangisan yang memecahkan kesunyian di tanah ini. Kisah ini analogi dari bangsa Israel ketika berada di padang gurun menuju tanah Perjanjian. Kini sepuluh tahun sudah otonomi khusus berjalan di tanah Papua, tidak banyak perubahan yang terjadi tetapi telah semakin kokoh LANDASAN PAPUA BARU tertanam dalam hati sanubari rakyat Papua. Telah tampil generasi Papua yang mampu berkiprah di kanca nasional bahkan internasional, berbagai penghargaan telah diraih, dan itu membuktikan bahwa LANDASAN PAPUA BARU telah disiapkan dan suatu saat nanti, Papua akan terbang tinggi meng-iringi mentari menyinari dunia, akan menjadi kesukaan bagi TUHAN dan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar